Jun 10, 2009

Virgin 2 : Bukan Film Porno


Virgin 2 ini emang bukan film porno. Kalau ini film porno, ga mungkin kan boleh ditayangin di bioskop. :p
Sebenarnya , bila diilihat secara teknis agak kurang bagus yah.  Masih taraf film Indonesia banget. Tapi bila menonton nya dengan sedikit serius dan tidak melihat adegan yang "gitu-gitu"nya doank, film ini lumayan juga koq.
Bercerita tentang cinta, kasih sayang, persahabatan, pengkhianatan, kekerasan, kesetiakawanan dan pengorbanan.
Nadya yang jadi tokoh utana di film ini memiliki watak yang tegar, mandiri dan sangat setia kawan. Mempunyai seorang kekasih yang dipenjara karena kasus narkoba dan teman baiknya, Mitha, pun terjebak dalam kasus yang sama, narkoba kejam membuatnya tidak bisa lepas.
Nadya rela menjual dirinya pada seorang cukong demi menolong Mitha yang di sandera oleh bandar narkoba. Padahal saat itu Nadya sedang hamil.
Tina, seorang gadis 16 tahun yang diusir oleh ibunya karena terpergok berada di dalam kamar bersama pacar ibunya. Ibunya mengira bahwa ia lah yang menggoda pacar ibunya itu. Well, pantaskah seorang ibu mengusir anaknya , padahal justru anaknyalah yang menjadi korban kebiadaban lelaki hidung belang yang selama ini menjadi kekasihnya?
Ketika menemukan teman yang ia kira sebagai penolong, malah membawanya ke dunia pelacuran dan membuatnya bertemu seorang mucikari yang akhirnya memperkosa dan menjualnya ke para lelaki hidung belang. Miris banget ngeliatnya. Apalagi membayangkan ini adalah kisah nyata.
Beruntung, Tina masih punya teman seperti Kenny yang baik dan bisa membuat dia lebih nyaman. Kenny, gadis 16 tahun yang bisa karena pita suaranya rusak saat mencoba bunuh diri dengan meminum obat serangga. Selain itu, Tina juga akhirnya bertemu Nadya dan tinggal di apartemen Nadya. Menjadi teman curhat bagi Nadya saat masalah demi masalah datang akibat ulah Mitha yang tidak bisa lepas dari narkoba.

Ada banyak adegan yang saya suka dan ada juga yang membuat saya sedikit melongo. ;p
Misalnya adegan dimana Mitha mencium bibir Nadya di stasiun. Ini membuat suatu makna tersirat kalau Mitha dan Nadya bukan hanya sekedar sahabat.


Ending dari cerita ini, bisa dibilang sad ending. Karena diwarnai dengan dua kematian. Kenny meninggal karena menabrakan diri ke sebuah mobil. sedangkan Nadya, meninggal karena pendarahan hebat yang dialaminya.

Di samping banyak adegan yang saya pikir agak dipaksakan namun saya memuji akting Joana Alexandra yang membuat karakter di film ini lebih kuat dan lebih hidup. 


0 comments: